Menu

02 September, 2009

RI-Malaysia,kawan atau lawan.

Hubungan INDONESIA dengan MALAYSIA akhir-akhir ini cukup panas karena adanya klaim pihak Malaysia mengenai TARI PENDET. Dimana Malaysia mempublikasikan TARI PENDET itu dalam iklan pariwisatanya.

Tentu rakyat dan pemerintah kebakaran janggot dengan adanya sikap bijaksana Malaysia dalam mengadopsi budaya bangsa INDONESIA.Tidak karena ini saja Malaysia membuat masalah dengan Indonesia. Sebelumnya juga ada penghinaan dan bahkan pelecehan lagu kebangsaan INDONESIA RAYA dari warga Malaysia yang hanya berani habis lempar batu sembunyi tangan alias PENGECUT.

Apalagi itu dipublikasikan di dunia maya yang setiap orang dapat membacanya.Kita sebagai bangsa yang besar dan bermarwah,jelas tak menerima penghinaan ini.

Belum lagi siksaan yang Diterima TKI oleh beberapa warga Malaysia. Padahal TKI bukan budak. Mereka adalah manusia yang punya harga diri yang tidak boleh disakiti baik fisik dan bathinnya.

Berikutnya,kedaulatan kita yang sering diusik.Mulai dari pulau sipadan dan ligitan yang lepas dari NKRI pada tahun 1997. Pulau ambalat yang juga mereka klaim sebagai wilayahnya sampai provokasi Angkatan Laut Malaysia kepada TNI-AL beberapa tahun belakangan ini. Dan ini tidak sekali terjadi, tetapi berulang kali dan sepertinya terkesan disengaja. Memang kita mereka jiran dan ada hubungan rumpun Melayu. Apa kita masih bisa bersabar dan memaafkannya? Untuk menyikapi semua itu, ada yang harus pemerintah dan bangsa Indonesia lakukan pertama,harus segera memperbaharui dan mempertegas hubungan diplomatik Indonesia dengan Malaysia. Apa-apa Saja yang belum diatur harus segera dibuat regulasinya,bila perlu dalam bentuk MoU atau perjanjian ekstradisi.kedua,pemerintah mesti lebih serius terhadap perlindungan HAKI,terutama bidang kebudayaan. Ketiga,pemerintah harus memperkuat pertahanan dan keamanan NKRI dengan armada dan persenjataan yang lengkap dan modern, agar Negara lain tidak berani mengganggu kedaulatan NKRI. Keempat, sudah saatnya rakyat Indonesia menunjukan sebagai bangsa yang besar,bermartabat,dan mandiri.Dengan cara tidak suka meminta bantuan pihak asing,apalagi itu bergantung pada mereka.oleh sebab itu,mari mulai dari sekarang kita tunjukkan kemampuan kita sebagai bangsa yang dapat diperhitungkan di dunia ini....

(sumber: Metro Riau 31/08/2009)